KOMPAS.com— Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kemenhaj RI) mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait musibah banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Bencana ini mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat, termasuk pelaksanaan Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan PPIH Arab Saudi yang direncanakan di tiga provinsi tersebut.
Melalui rapat koordinasi dengan pimpinan, Menteri Haji dan Umrah RI, Irfan Yusuf, mengarahkan agar pelaksanaan seleksi dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) untuk PPIH di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh ditunda sementara.
Baca juga: Pendaftaran PPIH 2026 Dibuka, Ini Contoh Surat Rekomendasi yang Wajib Diunggah
Penundaan ini diambil guna memastikan peserta dapat mengikuti seleksi dalam kondisi yang aman dan layak, serta untuk memberikan waktu bagi masyarakat fokus pada pemulihan pascabencana.
"Keselamatan dan ketenangan warga adalah prioritas utama. Oleh karena itu, kami menunda pelaksanaan CAT di ketiga provinsi tersebut, agar masyarakat dapat mengutamakan keselamatan mereka terlebih dahulu," kata Menhaj Gus Irfan, dalam rilis yang diterima KOMPAS.com.
Baca juga: Kuota Haji 2026 Berubah, Menhaj Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Sistem Waiting List
Walaupun demikian, Kemenhaj RI memastikan pelaksanaan CAT untuk PPIH Kloter secara nasional tetap akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2025.
Ujian seleksi ini akan digelar serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten/Kota se-Indonesia. Penundaan hanya berlaku untuk wilayah yang terdampak bencana.
Jadwal baru untuk pelaksanaan seleksi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh akan diumumkan setelah dilakukan koordinasi teknis lebih lanjut, dengan memperhatikan perkembangan situasi di lapangan.
Kemenhaj RI juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga keselamatan, dan saling membantu.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan perlindungan bagi seluruh warga yang terdampak bencana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang