Penulis
KOMPAS.com-Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia Mochamad Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan, memberikan pesan penting kepada calon petugas haji yang akan bertugas di Tanah Suci.
Ia menekankan pentingnya menjaga integritas selama menjalankan tugas, khususnya dalam hal menanggapi pemberian dari jamaah haji.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Irfan mengingatkan petugas untuk dengan tegas menolak segala bentuk pemberian, baik berupa uang maupun hadiah, dari jamaah yang merasa senang dan ingin memberikan penghargaan.
"Ketika nanti di Tanah Suci mendapat tugas membantu jamaah dan jamaah merasa senang, biasanya jamaah kita itu dermawan. Mereka kadang memberikan sesuatu, baik itu uang atau hadiah," ujar Gus Irfan, dikutip dari akun instagram Menteri Haji dan Umrah, Minggu (28/12/2025).
Baca juga: Gus Irfan: Satu Persen Kebocoran Dana Haji Bisa Rugi Rp 200 Miliar
Namun, Gus Irfan menegaskan bahwa meskipun jamaah haji Indonesia dikenal sangat dermawan, petugas haji harus tetap mematuhi aturan yang berlaku.
"Tolong sekali, jangan diterima. Jangan diterima," tegasnya, mengingatkan petugas untuk tetap teguh pada aturan.
Gus Irfan menjelaskan dua dampak yang dapat ditimbulkan jika petugas menerima pemberian dari jamaah.
Pertama, ia khawatir pemberian tersebut dapat mengurangi keikhlasan dalam menjalankan tugas.
Kedua, ia menekankan bahwa penerimaan pemberian dari jamaah dapat dianggap sebagai gratifikasi, yang berisiko melanggar hukum, bahkan terkait dengan masalah korupsi.
Baca juga: Gus Irfan Tegaskan Kuota Haji Tetap Sesuai Antrean: Siapa yang Antre Duluan, Dialah yang Berangkat
Selain itu, Gus Irfan juga memberikan arahan kepada petugas untuk menolak pemberian tersebut dengan cara yang santun dan penuh pengertian.
"Tolak dengan baik dan lembut. Jangan sampai mengecewakan mereka, tetapi kita tetap selamat dan aman. Aman ibadah kita, aman pula dari KPK," ungkapnya.
Pesan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh petugas haji agar menjalankan tugas dengan penuh integritas dan menjaga kesucian ibadah, sembari tetap mematuhi aturan yang berlaku demi kebaikan bersama.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang