KOMPAS.com - Musibah adalah segala peristiwa yang menyebabkan kesedihan, keburukan, dan kerusakan. Setiap manusia yang hidup pasti pernah mengalami musibah. Ketika musibah terjadi, hal tersebut bisa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi.
Dalam Islam, musibah tidak datang secara kebetulan. Allah SWT memberikan musibah kepada manusia dengan berbagai tujuan. Menurut para ulama, ada 3 hakikat musibah yang menimpa manusia, yaitu:
Baca juga: Doa Saat Musibah Datang Lengkap dengan Artinya
Musibah bisa ditimpakan Allah SWT kepada seseorang atau suatu kaum sebagai bentuk ujian untuk meninggikan derajatnya apabila berhasil melewatinya. Musibah yang menimpa akan menjadikannya semakin dekat dengan Allah SWT, semakin Ikhlas, sabar, dan tawakal kepada Allah SWT.
وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya: “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Q.S. Al Anbiya: 35)
Imam Al Qurthubi dalam Tafsir Al Qurthubi menyatakan tak ada satu malapetaka atau lebih yang menimpa seorang hamba kecuali untuk mengampuni dosa yang telah dilakukan, dimana Allah tak mengampuninya kecuali dengan malapetaka tersebut. Atau untuk mencapai derajat yang tak mungkin diperolehnya melainkan dengannya.
Baca juga: Doa Saat Ditimpa Musibah Lengkap dengan Arti dan Keutamaan Membacanya
Musibah juga bisa diturunkan sebagai bentuk peringatan ketika seseorang sudah melakukan perbuatan yang melampaui batas. Dengan musibah yang menimpa, diharapkan seorang hamba akan kembali kepada Allah SWT.
مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ
Artinya: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (Q.S. An Nisa: 79).
Dengan musibah yang menimpa, seorang hamba menyadari bahwa musibah tersebut datang karena kesalahannya sendiri. Untuk itu, ia harus memperbaiki diri agar Allah SWT mengangkat semua musibah yang menimpanya dan kembali kepada jalan yang lurus.
Baca juga: Jangan Putus Asa, Ini 5 Hikmah Musibah Menurut Ibnu Qayyim
Musibah juga bisa ditimpakan sebagai bentuk azab kepada orang-orang yang mendurhakai Allah SWT dan senantiasa berbuat kerusakan, dosa, maksiat, dan kezaliman di muka bumi.
وَلَا يَزَالُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ تُصِيبُهُم بِمَا صَنَعُوا۟ قَارِعَةٌ أَوْ تَحُلُّ قَرِيبًا مِّن دَارِهِمْ حَتَّىٰ يَأْتِىَ وَعْدُ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ
Artinya: “Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (Q.S. Ar Ra’du: 31).
Demikianlah 3 hakikat musibah menurut Islam. Semoga bermanfaat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang