KOMPAS.com-Tidur merupakan nikmat besar dari Allah SWT yang memberi kesempatan bagi tubuh dan jiwa untuk beristirahat setelah beraktivitas seharian.
Dalam ajaran Islam, tidur tidak hanya dipandang sebagai kebutuhan fisik, tetapi juga bagian dari ibadah bila dilakukan dengan cara dan waktu yang benar.
Mengetahui waktu tidur yang baik menurut Islam dapat membantu menjaga keseimbangan antara kesehatan jasmani, rohani, dan kualitas ibadah seorang Muslim.
Baca juga: Sulit Tidur? Begini Rasulullah Ajarkan Doa Hilangkan Insomnia
Dilansir dari Baznas, salah satu waktu tidur yang baik menurut Islam adalah setelah melaksanakan shalat Isya.
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk tidak begadang dan segera tidur setelah Isya agar dapat bangun lebih awal untuk ibadah malam seperti tahajud dan shalat Subuh.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, “Sesungguhnya Nabi SAW membenci tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang setelahnya.”
Hadis ini menunjukkan pentingnya menjaga waktu istirahat malam agar tidak diisi dengan kegiatan yang kurang bermanfaat.
Tidur lebih awal memberi tubuh kesempatan beristirahat secara optimal sekaligus memudahkan bangun di sepertiga malam terakhir untuk beribadah.
Selain meningkatkan kualitas ibadah, tidur setelah Isya juga membantu menyeimbangkan ritme sirkadian tubuh yang berpengaruh pada metabolisme dan keseimbangan hormon.
Baca juga: 6 Adab Bangun Tidur Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, Bisa Diamalkan Setiap Hari
Selain tidur malam, Islam juga menganjurkan tidur siang singkat atau qailulah sebagai kebiasaan yang menyehatkan.
Qailulah biasanya dilakukan sebelum waktu Dzuhur dan menjadi salah satu sunnah yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Dalam hadis riwayat Thabrani disebutkan, “Lakukanlah qailulah, karena setan tidak melakukan qailulah.”
Tidur siang singkat ini bermanfaat untuk memulihkan energi, meningkatkan konsentrasi, dan menjaga kewaspadaan dalam beraktivitas.
Durasi qailulah sebaiknya tidak terlalu lama, cukup 15–30 menit agar tidak mengganggu pola tidur malam.
Menjadikan qailulah sebagai rutinitas harian membantu menjaga produktivitas, memperbaiki mood, dan meningkatkan semangat beribadah.
Baca juga: Adab Bangun Tidur Menurut Imam Al Ghazali, Lengkap dengan Doa dan Dzikir
Selain mengajarkan waktu tidur yang baik, Islam juga memberi panduan waktu tidur yang sebaiknya dihindari.
Tidur setelah shalat Subuh hingga terbit matahari termasuk waktu yang tidak dianjurkan karena dapat mengurangi keberkahan rezeki dan menghambat waktu untuk berzikir di pagi hari.
Tidur sebelum Isya juga tidak disarankan, karena dapat menyebabkan seseorang melewatkan shalat Isya atau melaksanakannya di luar waktunya.
Tidur setelah waktu Ashar pun sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan rasa malas dan mengganggu pola tidur malam.
Dengan menghindari waktu-waktu tersebut, umat Muslim dapat menjaga keseimbangan antara aktivitas dunia dan ibadah kepada Allah SWT.
Baca juga: Apakah Sah Sholat Tahajud Jika Tidak Tidur? Ini Penjelasan Ulama
Menerapkan waktu tidur yang baik menurut Islam tidak hanya mendatangkan manfaat spiritual, tetapi juga memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh.
Tidur teratur pada waktu yang dianjurkan dapat meningkatkan kualitas tidur dan mencegah gangguan seperti insomnia.
Kebiasaan tidur yang baik juga membantu menjaga keseimbangan hormon, memperkuat sistem imun, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.
Selain itu, tidur cukup dapat membantu menjaga kesehatan mental, mengurangi stres, serta memperbaiki suasana hati.
Dengan mengikuti waktu tidur yang baik menurut Islam, umat Muslim tidak hanya memperoleh tubuh yang sehat tetapi juga jiwa yang tenang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang