KOMPAS.com - Nabi Adam AS pada awal diciptakan tinggal di surga bersama istrinya, Hawa, para malaikat, dan Iblis. Nabi Adam diberikan keutamaan dibandingkan makhluk-makhluk lainnya berupa pengetahuan.
Malaikat dan iblis diminta untuk sujud atau menghormat kepada Adam dengan kelebihan yang dimiliki. Namun Iblis menolaknya karena merasa lebih baik dari Adam. Iblis diciptakan dari api sementara Adam diciptakan dari tanah.
Baca juga: Niat Sholat Taubat dan Tata Caranya Sesuai Sunnah Nabi
Ketika tinggal di surga, Nabi Adam AS beserta istrinya bebas menikmati apa saja yang ada, kecuali mendekati satu pohon yang dikenal sebagai pohon khuldi.
Adanya larangan tersebut membuat iblis punya strategi untuk menggelincirkan Adam AS agar berbuat kesalahan. Iblis pun melancarkan aksinya dan berhasil sebagaimana diabadikan dalam Al Quran.
“Maka syaitan (Iblis) membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (Q.S. Al A’raf: 22).
Setelah melakukan kesalahan, Allah kemudian memberikan petunjuk kepada Nabi Adam AS dan istrinya. Keduanya kemudian bertaubat kepada Allah SWT.
Baca juga: Tata Cara Sholat Taubat: Bacaan Niat, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya
Doa taubat Nabi Adam AS ini diabadikan dalam Al Quran Surat Al A’raf ayat 23:
Arab:
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Artinya:
Rabbanaa dzolamnaa anfusanaa wa illam taghfir lanaa wa tarḥamnaa lanakuunanna minal khaasiriin.
Artinya:
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Baca juga: Tata Cara Sholat Taubat Beserta Bacaan Niat, Doa, Waktu Pelaksanaannya
Doa taubat Nabi Adam AS menggambarkan seorang hamba yang telah berbuat kesalahan mengakui bahwa kesalahannya. Apa yang dilakukan termasuk menganiaya atau mendzolimi diri sendiri.
Seandainya Allah tidak memberikan ampunan dan kasih sayang setelah melakukan kesalahan. Sesungguhnya hamba tersebut termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi.
Doa ini bisa diamalkan sebagai doa harian. Pada dasarnya manusia tidak bisa lepas dari kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Orang-orang yang mau mengamalkan doa ini, akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.
Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al Wajiz menyampaikan:
“Barangsiapa yang meniru Adam dengan mengakui dosa dan memohon ampunan, menyesal, dan meninggalkan dosa jika dia melakukannya, maka Rabbnya akan memilihnya dan memberinya petunjuk.”
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!