KOMPAS.com-Haid atau menstruasi adalah fase alami yang hampir dialami seluruh perempuan. Kondisi ini ditandai dengan pendarahan dari rahim yang keluar melalui vagina. Umumnya, haid berlangsung selama 5–7 hari dengan siklus 28–35 hari.
Dalam Alquran, haid disebut sebagai ‘adza, yaitu sesuatu yang menimbulkan rasa sakit, tetapi bukan penyakit.
Pada masa ini, perempuan tidak diwajibkan melaksanakan sholat dan tidak diperkenankan menyentuh mushaf Alquran.
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Selesai Haid
Meski demikian, ada berbagai amalan yang bisa dilakukan agar tetap mendapatkan pahala dan menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT. Berikut beberapa di antaranya, dilansir dari laman MUI:
Perempuan yang sedang haid tetap dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan sholawat. Amalan ini tidak dilarang, bahkan dapat menghadirkan ketenangan hati serta menambah pahala.
Rasulullah SAW bersabda:
"Bertasbih seratus kali, maka akan dituliskan baginya seribu kebaikan atau dihapus darinya seribu kesalahan.” (HR Muslim)
Selain dzikir, kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, dan takbir juga bisa diamalkan sebagai pengganti sholat.
Baca juga: Olimpiade Madrasah Bidang Sains Banjir Peminat, 204.000 Siswa Daftar dan Mayoritas Perempuan
Larangan saat haid hanya berlaku pada menyentuh dan membawa mushaf Alquran. Namun, perempuan tetap bisa membaca dan mengulang hafalan (murajaah) tanpa memegang mushaf.
Sebagai alternatif, membaca terjemahan Alquran juga diperbolehkan agar tetap terhubung dengan nilai-nilai Alquran dan memperoleh pahala.
Istighfar adalah amalan yang dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat haid. Rasulullah SAW menegaskan keutamaannya:
"Barang siapa istiqamah membaca istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Dawud).
Baca juga: Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW: Masa Pengasuhan Ibu, Kakek, dan Paman
Islam mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dalam segala keadaan, termasuk saat haid.
Beberapa mitos seperti larangan menyisir rambut atau memotong kuku ketika haid tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Justru, kebersihan tubuh sangat dianjurkan.
Dari hadits Aisyah RA disebutkan, ketika beliau mengalami haid saat menunaikan haji bersama Rasulullah SAW, beliau tetap diperintahkan untuk melepas ikatan rambut dan bersisir. (HR Bukhari & Muslim)
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini