KOMPAS.com - Bersyukur menjadi tanda bagi seorang muslim bahwa ia memahami semua nikmat berasal dari Allah SWT. Dengan bersyukur, maka Allah SWT akan menambah nikmat kepadanya. Sebaliknya, tidak bersyukur akan menghadirkan azab.
Ketika seseorang bisa bersyukur, maka ia akan merasakan setiap nikmat Allah SWT sebagai anugerah yang membawa kebaikan dalam kehidupan. Sementara jika seseorang tidak bisa bersyukur, nikmat sebesar apapun tidak akan terasa.
Baca juga: Khutbah Jumat: Korelasi Syukur, Sabar, Meminta Maaf, dan Memaafkan
Perintah untuk bersyukur disampaikan Allah SWT di dalam Al Quran surat Ibrahim ayat 7.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (Q.S. Ibrahim: 07).
يَاابْنَ اَدَمَ, اِنَّكَ مَاذَكَرْتَنِى شَكَرْتَنِى, وَاِذَامَانَسِيْتَنِى كَفَرْتَنِى
Artinya: “Wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku!” (H.R. Ath Thabrani).
Baca juga: Kumpulan Doa Syukur Nikmat Lengkap dengan Terjemahannya
Ada seseorang yang terkadang tidak menyadari betapa besarnya nikmat Allah SWT. Hal ini menjadikan ia senantiasa mengeluh terhadap apa yang ada pada dirinya. Ketika seseorang tidak pernah bersyukur, maka bisa jadi rasa syukur itu akan dicabut dari dirinya.
Menurut Imam An Nawawi Al Bantani dalam kitab Marah Labib, disebutkan bahwa ada dua tanda seseorang dicabut nikmatnya.
Seseorang yang senantiasa mengeluh dan tidak terima dengan apa yang ditakdirkan untuknya, berarti rasa syukur sudah dicabut dari dirinya.
Ketika seseorang dicabut rasa syukurnya, maka nikmat kecil maupun besar tidak pernah dirasakan sebagai sesuatu yang membawa kebaikan.
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ، لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ، وَمَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ، لَمْ يَشْكُرِ اللهَ
Artinya: “Barangsiapa yang tidak bersyukur akan yang sedikit, maka tidak akan bersyukur saat banyak dan barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.” (H.R. Ahmad).
Baca juga: Panduan Sujud Syukur: Doa dan Tata Caranya
Syukur itu tergambar dalam tiga cara, yaitu mengakui nikmat dalam hati, melafalkan rasa syukur dengan mulut, dan menggunakan nikmat yang diberikan untuk ketaatan kepada Allah SWT.
Sementara bagi orang yang dicabut nikmatnya, ia akan menggunakan nikmat-nikmat tersebut untuk memenuhi dan memuaskan hawa nafsunya. Semakin besar nikmat yang diberikan, semakin jauh digunakan dalam ketaatan.
Demikianlah dua tanda nikmat dicabut dari diri seseorang. Semoga bisa dijadikan pelajaran.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang