KOMPAS.com-Stres dan kecemasan adalah bagian alami dari kehidupan manusia, dan setiap orang pasti pernah mengalaminya.
Perasaan ini tidak menunjukkan kelemahan atau kurangnya keimanan (Iman) kepada Allah.
Bahkan dalam keadaan tertekan, kita dapat memperkuat hubungan dengan Allah melalui doa yang menjadi obat dalam menghadapi ujian hidup.
Baca juga: Doa Rasulullah SAW agar Terhindar dari Utang, Stres, dan Tekanan Hidup
Di saat-saat sulit, seringkali kita merasa bertanya-tanya, "Kenapa saya?" atau "Mengapa ujian ini datang pada saya?".
Namun, sebagai umat Islam, kita harus ingat bahwa apa pun yang Allah rencanakan untuk kita adalah yang terbaik, meskipun kita mungkin merasa tidak nyaman atau kecewa.
Contoh yang menginspirasi adalah kisah Nabi Yunus AS yang terperangkap di dalam perut ikan paus, dalam keadaan yang gelap gulita dan tanpa harapan.
Nabi Yunus AS menaruh harapan dan kepercayaannya kepada Allah, serta memohon dengan doa:
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz zalimin
Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau! Sesungguhnya, aku termasuk orang yang zalim
(Surah Al-Anbiya, ayat 87)
Begitu juga dengan kita, meskipun dalam kesulitan, kita harus menaruh kepercayaan penuh kepada Allah, yang akan memberikan jalan keluar pada waktu-Nya.
Apakah ada ruang untuk stres dan kecemasan dalam Islam? Bahkan Nabi Muhammad SAW, sebagai contoh terbaik umat manusia, mengalami kesedihan dan kecemasan.
Salah satunya adalah "tahun kesedihan" setelah wafatnya istri Rasulullah Khadijah dan pamannya Abu Talib.
Pada tahun yang sama, umat Islam juga menghadapi pemboikotan sosial-ekonomi dari Quraisy.
Selain itu, Surah Ad-Duha diturunkan kepada Nabi SAW ketika ia tidak menerima wahyu selama enam bulan. Rasulullah merasa terabaikan dan khawatir bahwa Allah marah kepadanya.
Namun, Surah Ad-Duha datang untuk menghibur dan meyakinkan Nabi Muhammad (SAW) bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya, memberikan harapan dan ketenangan dalam kesedihan.
Baca juga: Hukum Sengaja Tidak Mau Membayar Utang dalam Islam
Di saat-saat penuh tekanan, berikut adalah enam doa yang dapat dibaca untuk mendapatkan ketenangan hati dan meredakan kecemasan.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa untuk meredakan kecemasan dan kesedihan, serta mengatasi kelemahan dan kemalasan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
"Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari kecemasan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari ketakutan dan kekikiran, dari banyaknya utang dan terdesak oleh manusia."
(Sahih al-Bukhari 6369)
Ketika menghadapi musibah atau kesulitan, bacalah doa berikut, seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW:
إِنَّا للهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اللَّهمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيْبَتِي، وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِّنْهَا
"Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, beri aku pahala atas musibah ini dan gantikan dengan yang lebih baik."
(Sahih Muslim, 918b)
Baca juga: Hukum Tidak Membayar Utang dalam Islam
Dalam keadaan kesepian atau tertekan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa ini untuk meminta rahmat Allah:
اللّهُـمَّ رَحْمَتَـكَ أَرْجـو، فَلا تَكِلْنِي إِلى نَفْـسِي طَرْفَةَ عَيْـن، وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
"Ya Allah, aku berharap pada rahmat-Mu. Jangan biarkan aku bergantung pada diriku bahkan sekejap mata, dan perbaiki segala urusanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau."
(Hisn al-Muslim, 123)
Rasulullah SAW mengajarkan doa ini kepada istrinya Asma binti Umais, untuk dibaca saat menghadapi kesulitan:
اللَّهُ اللَّهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئً
"Allah, Allah adalah Tuhanku; aku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun."
(Sunan Ibn Majah 3882)
Saat kita merasa tertekan dengan tugas sehari-hari, bacalah doa Nabi Musa AS untuk memohon kemudahan:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
"Tuhan, lapangkan dadaku dan permudah urusanku, buka ikatan dari lidahku agar mereka dapat memahami ucapanku."
(Surah Taha, Ayat 25-28)
Ingatlah bahwa Allah adalah sumber segala kemudahan, dan Dia dapat mengubah kesulitan menjadi kemudahan:
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau bisa membuat kesedihan menjadi mudah jika Engkau kehendaki."
(Hisn al-Muslim, 139)
Baca juga: Doa Agar Dihilangkan Kesedihan dan Kecemasan: Arab, Latin, dan Artinya
Selain doa, ada beberapa cara dalam Islam yang dapat membantu kita mengatasi stres dan kecemasan:
Shalat lima waktu adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Surah Al-Baqarah, Allah berfirman, "Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat..."
(Surah Al-Baqarah, ayat 45)
Hindari perbuatan seperti syirik, mendengarkan musik haram, atau menonton konten yang tidak pantas, karena hal ini dapat membuka pintu kecemasan dan perasaan negatif.
Berdzikir adalah cara yang sangat efektif untuk mencari ketenangan. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, "Sesungguhnya, dalam mengingat Allah hati menjadi tenang."
(Surah Ar-Ra'd, ayat 28)
Membaca istighfar juga sangat membantu untuk meredakan kecemasan. Nabi Muhammad (SAW) bersabda, "Jika seseorang selalu memohon ampun kepada Allah, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan memberikan ketenangan dari setiap kecemasan..."
(Sunan Abi Dawud, 1518)