Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran 2026 Berapa Hari Lagi? Ini Jadwal Idul Fitri Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

Kompas.com, 30 Desember 2025, 09:42 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com-Lebaran 2026 masih sekitar 80 hari lagi jika dihitung dari Selasa (30/12/2025).

Pertanyaan lebaran 2026 berapa hari lagi mulai banyak dicari seiring mendekatnya bulan Ramadan dan kepastian jadwal Idul Fitri.

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan momen penting yang selalu dinanti umat Islam di Indonesia setiap tahun.

Penetapan 1 Syawal kerap menjadi perhatian publik karena perbedaan metode penentuan antara Pemerintah dan organisasi Islam, salah satunya Muhammadiyah.

Baca juga: Kapan Lebaran 2026? Ini Tanggal Idul Fitri Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Fitri menurut Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Idul Fitri 1447 Hijriah jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026.

Keputusan tersebut tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diterbitkan pada September 2025.

Penetapan 1 Syawal 1447 H dilakukan dengan menggunakan metode Kalender Hijriah Global Tunggal atau KHGT.

Metode KHGT memanfaatkan data astronomi global sehingga penentuan awal bulan kamariah bersifat universal dan tidak bergantung pada lokasi rukyat.

Baca juga: Kapan Lebaran 2026? Berikut Perkiraan Tanggal Idul Fitri 1447 H di Indonesia

Sebelum menerapkan KHGT, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dengan perhitungan geometris posisi bulan terhadap matahari dan bumi.

Penerapan KHGT diharapkan mampu menyeragamkan penanggalan Islam secara global, termasuk awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Berdasarkan perhitungan Muhammadiyah, 1 Ramadan 1447 H dimulai pada Rabu, 18 Februari 2026.

Puasa Ramadan versi Muhammadiyah berlangsung selama 30 hari hingga Kamis, 19 Maret 2026.

Dengan perhitungan tersebut, warga Muhammadiyah akan merayakan Idul Fitri 1447 H pada Jumat, 20 Maret 2026.

Jika dihitung dari sekarang, lebaran 2026 versi Muhammadiyah masih berjarak sekitar 80 hari.

Baca juga: Lebaran 2026 Diperkirakan 20–21 Maret, Cuti Bersama Dimulai Sejak Jumat

Sidang Isbat Pemerintah

Sementara itu, Pemerintah menetapkan Idul Fitri melalui mekanisme sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama.

Sidang isbat melibatkan ulama, ahli astronomi, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam.

Penentuan awal Syawal versi Pemerintah menggabungkan metode hisab dan rukyat di berbagai titik pengamatan hilal di Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama atau SKB 3 Menteri Tahun 2026, Idul Fitri 1447 H diperkirakan jatuh pada Sabtu dan Minggu, 21–22 Maret 2026.

Jika mengacu pada kalender tersebut, lebaran 2026 versi Pemerintah masih sekitar 81 hari lagi dari hari ini.

Libur nasional Idul Fitri juga disertai cuti bersama pada Jumat, 20 Maret, serta Senin dan Selasa, 23–24 Maret 2026.

Penetapan resmi tanggal Lebaran versi Pemerintah akan dikonfirmasi melalui sidang isbat menjelang akhir Ramadan 2026.

Dengan susunan tersebut, masyarakat berpeluang menikmati libur Lebaran selama lima hari berturut-turut.

Perbedaan penetapan ini membuat pencarian lebaran 2026 berapa hari lagi terus meningkat menjelang Ramadan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ashabul Kahfi dan Makna Iman di Tengah Ancaman Kekuasaan
Ashabul Kahfi dan Makna Iman di Tengah Ancaman Kekuasaan
Aktual
Kapan Puasa Ramadhan 2026? Ini Perkiraan Tanggal dan Penjelasannya
Kapan Puasa Ramadhan 2026? Ini Perkiraan Tanggal dan Penjelasannya
Aktual
Kumpulan Doa Nabi Sulaiman dalam Islam dan Penjelasannya
Kumpulan Doa Nabi Sulaiman dalam Islam dan Penjelasannya
Doa dan Niat
Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah yang Penuh Kesabaran
Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah yang Penuh Kesabaran
Aktual
10 Hal yang Membatalkan Sholat, Umat Islam Wajib Mengetahuinya
10 Hal yang Membatalkan Sholat, Umat Islam Wajib Mengetahuinya
Doa dan Niat
Nabi Luth AS dan Kaum Sodom, Moral yang Menjemput Kehancuran
Nabi Luth AS dan Kaum Sodom, Moral yang Menjemput Kehancuran
Aktual
Dingin Ekstrem Kembali Hantam Arab Saudi, Riyadh Terancam Beku
Dingin Ekstrem Kembali Hantam Arab Saudi, Riyadh Terancam Beku
Aktual
Lebaran 2026 Berapa Hari Lagi? Ini Jadwal Idul Fitri Versi Muhammadiyah dan Pemerintah
Lebaran 2026 Berapa Hari Lagi? Ini Jadwal Idul Fitri Versi Muhammadiyah dan Pemerintah
Aktual
Perkuat Ekonomi Kader, GP Ansor Bangun Usaha Ayam Broiler 30.000 Ekor
Perkuat Ekonomi Kader, GP Ansor Bangun Usaha Ayam Broiler 30.000 Ekor
Aktual
MUI: Dirjen Pesantren Momentum Pesantren Indonesia Naik Kelas di Panggung Global
MUI: Dirjen Pesantren Momentum Pesantren Indonesia Naik Kelas di Panggung Global
Aktual
LTM PBNU Luncurkan Program “Terima Kasih Muadzin”, Siapkan Apresiasi hingga Umrah
LTM PBNU Luncurkan Program “Terima Kasih Muadzin”, Siapkan Apresiasi hingga Umrah
Aktual
UIII Buka Fakultas Sains dan Teknologi, Tawarkan Program Master of Data Science
UIII Buka Fakultas Sains dan Teknologi, Tawarkan Program Master of Data Science
Aktual
Sedekah atau Bayar Utang, Mana yang Lebih Utama Menurut Islam?
Sedekah atau Bayar Utang, Mana yang Lebih Utama Menurut Islam?
Doa dan Niat
Obati Rindu Tanah Air, Produk Pangan Indonesia Hadir di Dapur Haji 2026
Obati Rindu Tanah Air, Produk Pangan Indonesia Hadir di Dapur Haji 2026
Aktual
Wamenag Serahkan Bantuan Rp 2 M untuk Gereja Katolik Terdampak Banjir di Sumut
Wamenag Serahkan Bantuan Rp 2 M untuk Gereja Katolik Terdampak Banjir di Sumut
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com