KOMPAS.com - Niat sholat jamak ta’khir adalah niat sholat yang dilaksanakan dengan menggabungkan dua sholat wajib dan dilaksanakan pada waktu sholat yang kedua.
Sholat jamak tak’khir berlaku untuk sholat dzuhur digabung dengan sholat ashar dan sholat maghrib digabung dengan sholat isya’. Pelaksanaan pada sholat yang kedua, yaitu sholat ashar atau isya’.
Baca juga: Niat Sholat Jamak Taqdim: Arab, Latin, Arti, dan Syarat Pelaksanaannya
Dasar dibolehkannya sholat jamak disampaikan Rasulullah SAW dalam haditsnya.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamak salat Zuhur dan Asar ketika safar, ketika beliau berada di tengah perjalanan, dan juga menjamak antara salat Magrib dan Isya.” (H.R. Bukhari).
Tujuan dibolehkannya menjamak sholat adalah Rasulullah SAW tidak menghendaki kesulitan pada umatnya.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjamak antara shalat Dzuhur dan Ashar di Madinah bukan karena bepergian juga bukan karena takut. Saya bertanya: Wahai Abu Abbas, mengapa bisa demikian? Dia menjawab: Dia (Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) tidak menghendaki kesulitan bagi umatnya.” (H.R. Ahmad).
Baca juga: Niat Sholat Rawatib: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya
Sholat jamak boleh dilakukan ketika adanya masyaqqah atau kesulitan yang menyebabkan sholat tidak bisa dilakukan pada waktunya.
Kesulitan yang dimaksud adalah sedang dalam perjalanan jauh atau safar dengan jarak minimal 16 farsakh atau kurang lebih 82 km.
Selain itu, kesulitan lain yang menjadikan bolehnya sholat jamak adalah kondisi yang menyebabkan tidak mungkin sholat dikerjakan pada waktunya. Misal dokter sedang mengoperasi pasien yang membutuhkan waktu berjam-jam sehingga melewatkan waktu sholat.
Dilansir dari kemenag.go.id, sholat jamak ta'khir ada dua, yaitu meniatkan melaksanakan sholat jamak ta'khir saat masuk waktu sholat yang pertama.
Syarat kedua adalah masih dalam perjalanan, belum sampai tempat tujuan. Apabila sudah sampai rumah, namanya sholat qadha' bukan sholat jamak.
Baca juga: Niat Sholat Subuh Sendiri dan Berjamaah Lengkap dengan Keutamaannya
Adapun niat sholat jamak ta’khir adalah sebagai berikut:
Arab:
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
Latin:
Ushollii fardladz dzuhri arba‘a raka‘aatin majmuu‘an bil-‘ashri jam‘a ta’khiirin lillaahi ta‘aala.
Artinya:
Saya niat shalat fardhu dzuhur empat rakaat dijamak bersama ashar dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.
Arab:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
Latin:
Ushollii fardlal maghribi tsalatsa raka‘aatin majmuu‘an bil-‘isyaa’i jam‘a ta’khiirin lillaahi ta‘aala.
Artinya:
Saya niat shalat fardhu maghrib tiga rakaat dijama’ bersama isya’ dengan jama’ ta’khir karena Allah Ta’ala.
Baca juga: Niat Sholat Ashar Sendiri dan Berjamaah Lengkap dengan Keutamaannya
Tata cara melaksanakan sholat jamak ta’khir adalah:
1. Meniatkan untuk melaksanakan sholat jamak ta’khir saat masuk waktu sholat pertama
2. Sholat dilaksanakan pada waktu sholat yang kedua, yaitu ashar atau isya’
3. Masih dalam perjalanan, belum sampai tempat tujuan
4. Melafadzkan niat untuk melakukan sholat jamak ta’khir
5. Melaksanakan sholat yang pertama sampai dengan salam
6. Langsung berdiri untuk melanjutkan ke sholat yang kedua sampai selesai
Ada perbedaan pendapat mengenai diperbolehkannya melaksanakan sholat yang kedua terlebih dahulu. Misalnya sampai di suatu masjid dan sudah didirikan sholat ashar atau isya’.
Dalam kasus ini ada yang berpendapat tetap harus mengerjakan sholat yang pertama dulu sebagaimana tertibnya sholat.
Namun Ibnul Qashim Al Ghazi dalam kitab Fathul Qarib menyatakan tidak wajib dalam jamak ta’khir ini melakukan shalat secara tartib (berurutan). Jadi boleh mengerjakan sholat yang kedua terlebih dahulu baru sholat yang pertama.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!