KOMPAS.com - Maulid Nabi Muhammad SAW akan segera diperingati pada Jumat, 5 September 2025.
Bagi Anda yang mendapat tugas untuk mengisi pidato pada peringatan Kelahiran Rasulullah SAW ini, berikut ini adalah contoh pidato Maulid Nabi yang dikutip dari tulisan Alhafiz Kurniawan yang diunggah di website Kemenag:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kita semua.
Baca juga: CFD Mawlid Funwalk, Menag Ajak Sambut Maulid dengan Toleransi
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Pada hari yang penuh keberkahan ini kita berkumpul dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, hari kelahiran seorang manusia agung, pembawa risalah Islam, pembimbing umat dari zaman kegelapan menuju cahaya kebenaran.
Sebagaimana kita ketahui, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awwal, tahun 571 Masehi, bertepatan dengan tahun yang dikenal sebagai Tahun Gajah. Allah memilih hari Senin sebagai waktu kelahiran beliau, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ, وَبُعِثْتُ فِيهِ, أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
"Itulah (hari Senin) hari aku dilahirkan, hari aku diutus, dan hari wahyu diturunkan kepadaku." (HR. Muslim)
Hadirin rahimakumullah,
Para ulama telah menyingkap hikmah mengapa Allah memilih hari Senin di bulan Rabiul Awwal sebagai waktu kelahiran Nabi.
Jalaluddin As-Suyuthi dalam Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid mengutip Ibnul Haj Al-Abdari bahwa terdapat empat hikmah di balik kelahiran Nabi pada waktu tersebut:
1. Hari Senin adalah hari penciptaan pohon – simbol rezeki, kehidupan, dan kebahagiaan manusia.
2. Kata "Rabi" berarti musim semi – membawa isyarat optimisme dan harapan baik.
3. Musim semi adalah musim terbaik dan paling adil – sebagaimana syariat Nabi Muhammad SAW yang penuh keadilan dan keseimbangan.
4. Allah ingin memuliakan waktu kelahiran beliau – agar jelas bahwa kemuliaan Nabi Muhammad SAW bukan karena waktunya, melainkan karena pribadi beliau yang suci.
Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan juga tanda kebangkitan akhlak mulia dan nilai-nilai kemanusiaan.
Hadirin yang saya hormati,
Memperingati Maulid Nabi bukan hanya sekadar seremonial, melainkan momentum untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang penuh kasih sayang, jujur, amanah, dan peduli kepada umat. Beliau adalah teladan terbaik sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..."
Maka dari itu, mari kita jadikan momentum Maulid ini untuk memperkuat cinta kepada Rasulullah, memperbaiki akhlak, meningkatkan ibadah, serta mempererat ukhuwah Islamiyah di antara kita.
Baca juga: Makna dan Waktu Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Semoga peringatan Maulid Nabi ini menambah keimanan kita, memperkuat semangat kebersamaan, dan menjadikan kita umat yang semakin mencintai Rasulullah dengan meneladani akhlak mulianya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!