Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hijrah Umat Islam ke Madinah

Kompas.com - 12/09/2025, 19:38 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Hijrah ke Madinah merupakan sebuah titik balik perkembangan Islam. Saat dakwah Islam hanya terbatas di Mekkah, Islam sulit berkembang karena penolakan dan hambatan dari penduduk Mekkah.

Ketika Islam sampai Madinah, agama yang baru seumur jagung dibandingkan keyakinan-keyakinan yang ada saat itu bisa berkembang dengan pesat. Bahkan seorang Mush'ab bin Umair yang berdakwah sendiri mampu mengislamkan ratusan penduduk Madinah.

Maka hijrah adalah sebuah jalan terbaik untuk bisa mengamalkan dan menyebarkan agama Islam secara lebih bebas dan luas.

Baca juga: Kisah Hijrah Pertama Kaum Muslimin ke Habasyah

Kisah Hijrah ke Madinah

Hijrah di Madinah dimulai pada tahun ke-13 Kenabian. Peristiwa Baiat Aqabah menjadi jalan bagi terbukanya hijrah ke Madinah. Saat itu umat Islam Madinah yang disebut Kaum Anshar sudah siap menerima kaum Muslimin Mekkah atau yang disebut Kaum Muhajirin.

Orang yang pertama hijrah ke Madinah adalah Abu Salamah, kemudian diikuti oleh Amir bin Rabi’ah dan istrinya serta Abdullah bin Jahsy beserta keluarganya.

Gelombang hijrah kaum Muslimin pun kemudian terjadi secara terus menerus selama kurang lebih dua bulan. Sampai akhirnya hampir semua kaum Muslimin Mekkah sudah berpindah ke Madinah dan hanya menyisakan beberapa orang saja yang masih ditahan.

Termasuk gelombang terakhir hijrah adalah Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash Shiddiq, dan Ali bin Abi Thalib.

Baca juga: Kisah Baiat Aqabah Pertama dan Kedua: Janji Kesetiaan Penduduk Madinah

Reaksi Kaum Musyrikin Mekkah

Melihat kaum Muslimin hijrah ke Madinah, kaum Musyrikin Mekkah tidak tinggal diam. Mereka mencoba menghalang-halangi hijrah tersebut dengan segala upaya. Salah satunya dilakukan oleh Abu Jahal terhadap Ayasy bin Abu Rabi’ah.

Ketika Ayasy tiba di Yatsrib Bersama Umar bin Khattab dan Hisyam bin Ash, Abu Jahal dan Hisyam bin Harits menyusul kesana. Keduanya segera menemui Ayasy dan mengabarkan kalau ibu Ayasy bersumpah tidak mau menyisir rambutnya dan akan terus berjemur di terik matahari kalau Ayasy tidak pulang.

Informasi tersebut membuat Ayasy menjadi sedih dan memutuskan pulang ke Mekkah untuk menghentikan apa yang dilakukan sang ibu. Umar bin Khattab menasehati Ayasy agar bertahan karena curiga informasi tersebut hanya untuk menjebak Ayasy agar mau pulang.

Sayangnya, Ayasy tidak mendengarkan nasehat tersebut. Ia tetap bersikukuh pulang ke Mekkah Bersama Abu Jahal dan Hisyam bin Harits.

Di tengah perjalanan, Abu Jahal benar-benar melaksanakan niat jahatnya. Ayasy akhirnya diikat dan dibawa ke Mekkah. Ia mendapatkan siksaan dan cemoohan dari penduduk kafir Quraisy, termasuk keluarganya.

Baca juga: Alasan Penduduk Madinah Menerima Islam dengan Tangan Terbuka

Kisah Hijrahnya Umar bin Khattab

Kaum Muslimin Mekkah umumnya berhijrah secara sembunyi-sembunyi agar tidak dicegah oleh Kaum Musyrikin Mekkah. Namun Umar bin Khattab berbeda dari para sahabat lainnya.

Sebelum berangkat hijrah, Umar bin Khattab dengan persenjataan lengkap mendatangi Ka'bah dan melakukan thawaf sebanyak tujuh tujuh kali serta sholat di Maqam Ibrahim.

Begitu selesai, Umar bin Khattab mendatangi orang-orang yang sedang berkerumun saat itu sambil mengatakan, "Aku akan berhijrah ke Madinah melaksanakan perintah Rasulullah. Barang siapa yang ingin diratapi ibunya, ingin anaknya menjadi yatim, atau istrinya menjadi janda, hendaklah ia menemuiku di balik lembah ini.”

Tak ada satupun dari kaum Musyirikin Mekkah yang berani menemui dan menghalangi hijrah Umar bin Khattab. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Perempuan Haid Tetap Bisa Beribadah, Ini Amalannya
Perempuan Haid Tetap Bisa Beribadah, Ini Amalannya
Doa dan Niat
Panduan Sholat Jenazah: Niat, Tata Cara, Bacaan, serta Syarat dan Rukunnya
Panduan Sholat Jenazah: Niat, Tata Cara, Bacaan, serta Syarat dan Rukunnya
Doa dan Niat
Tahapan Mengamalkan Alquran: Cara Membaca, Menghafal, dan Memahami Maknanya
Tahapan Mengamalkan Alquran: Cara Membaca, Menghafal, dan Memahami Maknanya
Doa dan Niat
Mad Thobi’i dalam Tajwid: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Bacaan dalam Alquran
Mad Thobi’i dalam Tajwid: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Bacaan dalam Alquran
Aktual
5 Rukun Islam: Pengertian, Dalil, dan Penjelasannya
5 Rukun Islam: Pengertian, Dalil, dan Penjelasannya
Doa dan Niat
Angka Perceraian Tembus 35 Persen, Menag Minta BP4 Perkuat Pendampingan Keluarga Muda
Angka Perceraian Tembus 35 Persen, Menag Minta BP4 Perkuat Pendampingan Keluarga Muda
Aktual
Jika Allah SWT Menghendaki Kebaikan, Mengapa Setan Diciptakan?
Jika Allah SWT Menghendaki Kebaikan, Mengapa Setan Diciptakan?
Doa dan Niat
Surat Al 'Alaq 1-5: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Surat Al 'Alaq 1-5: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Doa dan Niat
1.500 SPPG Akan Disertifikasi Halal Desember 2025 Imbas Temuan Food Tray Lemak Babi
1.500 SPPG Akan Disertifikasi Halal Desember 2025 Imbas Temuan Food Tray Lemak Babi
Aktual
Waktu-waktu yang Dilarang untuk Sholat
Waktu-waktu yang Dilarang untuk Sholat
Doa dan Niat
Kemenag Rumuskan 5 Rekomendasi Strategis untuk Perkuat Layanan Keagamaan dan Cegah Konflik
Kemenag Rumuskan 5 Rekomendasi Strategis untuk Perkuat Layanan Keagamaan dan Cegah Konflik
Aktual
Kumpulan Hadits Pendek tentang Akhlak Mulia Lengkap dengan Artinya
Kumpulan Hadits Pendek tentang Akhlak Mulia Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
BI dan Forjukafi Kolaborasi Wujudkan Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah 2029
BI dan Forjukafi Kolaborasi Wujudkan Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah 2029
Aktual
Hikmah Sholat Lima Waktu dan Asal Usul Jumlah Rakaat dari Kisah Para Nabi
Hikmah Sholat Lima Waktu dan Asal Usul Jumlah Rakaat dari Kisah Para Nabi
Doa dan Niat
Pesan Menag: Merusak Alam Sama dengan Merusak Tanda Keberadaan Tuhan
Pesan Menag: Merusak Alam Sama dengan Merusak Tanda Keberadaan Tuhan
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke