Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wudhu: Pengertian, Dalil, dan Tata Cara Lengkap Sesuai Syariat Islam

Kompas.com, 10 November 2025, 23:09 WIB
Khairina

Editor

Sumber Kemenag

KOMPAS.com-Wudhu atau bersuci dari hadas kecil merupakan salah satu syarat utama sahnya shalat.

Dalam kondisi normal, seseorang yang melaksanakan shalat tanpa berwudhu, maka ibadahnya dianggap tidak sah karena tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.

Baca juga: 6 Rukun Wudhu yang Wajib Dipenuhi untuk Menyempurnakan Ibadah Sholat

Sejarah Disyariatkannya Wudhu

Dilansir dari laman Kemenag, dalam sejarah Islam, wudhu disyariatkan bersamaan dengan perintah shalat pada malam Isra Mi’raj.

Ibadah ini menjadi bentuk persiapan spiritual karena sholat adalah munajat seorang hamba kepada Allah SWT, sehingga memerlukan keadaan jasmani yang suci.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami dalam kitab Busyral Karim bi Syarhi Masa’ilit Ta’lim (Darul Fikr, Beirut, 2012/1433-1434 H), juz I halaman 53.

Baca juga: Sholat Sunnah Wudhu: Dalil, Keutamaan, dan Tata Cara Lengkap Berdasarkan Hadis Sahih

Dalil Alquran tentang Wudhu

Perintah berwudhu termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 6, yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, usaplah kepalamu, dan basuhlah kedua kakimu sampai kedua mata kaki.” (QS Al-Maidah: 6).

Hadits tentang Larangan Sholat Tanpa Wudhu

Rasulullah SAW menegaskan pentingnya wudhu dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim:

لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةً بِغَيْرِ طَهُورٍ

Artinya:
“Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci.” (HR Muslim).

Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Artinya:
“Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kamu apabila berhadas, sampai ia berwudhu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Niat Wudhu Lengkap dengan Teks Arab, Latin, Arti, dan Tata Caranya

Enam Wajib Wudhu

Wudhu dianggap sah jika memenuhi enam rukun wajib berikut:

1. Niat Wudhu

Niat dilakukan dalam hati bersamaan dengan saat membasuh wajah.

Beberapa lafal niat yang umum dibaca antara lain:

نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytu raf‘al hadatsi lillāhi ta‘ālā

نَوَيْتُ فَرْضَ الوُضُوْءِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytu fardhal wudhū’i lillāhi ta‘ālā

نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytul wudhū’a lillāhi ta‘ālā

نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ عَنِ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytut thahārata anil hadatsi lillāhi ta‘ālā

2. Membasuh Wajah

Menurut Imam Nawawi, batas wajah secara vertikal adalah dari tempat tumbuh rambut kepala hingga dagu bagian bawah.

Secara horizontal, batasnya adalah antara telinga kanan dan kiri.

3. Membasuh Kedua Tangan Hingga Siku

Seluruh bagian kulit, kuku, dan rambut dari ujung jari hingga siku wajib terkena air.

Kebersihan bagian bawah kuku juga perlu dijaga agar air dapat meresap sempurna ke kulit.

4. Mengusap Sebagian Kepala

Batas minimal mengusap kepala adalah mengenai sebagian kecil kulit kepala atau sehelai rambut yang tumbuh di area kepala.

Rambut yang menjuntai keluar dari kepala, seperti ke bahu, tidak termasuk bagian yang sah untuk diusap.

5. Membasuh Kedua Kaki Hingga Mata Kaki

Kedua kaki hingga mata kaki wajib dibasuh sempurna, termasuk kuku, rambut halus, dan celah di antara jari-jari.

6. Tertib

Seluruh rukun wudhu harus dilakukan sesuai urutan: niat, membasuh wajah, tangan, mengusap kepala, dan membasuh kaki.

Baca juga: Doa Setelah Wudhu: Arab, Latin, dan Artinya

Urutan Wajib dan Sunnah Wudhu

Selain rukun wajib, terdapat amalan sunnah yang dianjurkan untuk menyempurnakan wudhu, antara lain:

  • Bersiwak atau membersihkan gigi.
  • Membaca basmalah.
  • Membasuh kedua tangan sebelum wudhu.
  • Berkumur tiga kali.
  • Menghirup air ke hidung (istinsyaq) tiga kali.
  • Melafalkan niat.
  • Membasuh wajah tiga kali.
  • Membasuh tangan hingga siku tiga kali.
  • Mengusap kepala dan telinga tiga kali.
  • Membasuh kaki tiga kali.
  • Menghadap kiblat saat berwudhu.
  • Membaca doa setelah wudhu.

Doa Setelah Wudhu

Doa yang dianjurkan setelah berwudhu berbunyi:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إلَيْكَ

Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang suci. Maha Suci Engkau, ya Allah, segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Gagal Terbang di Jeddah, Jamaah Umrah Indonesia Dapat Pendampingan Kemenhaj
Gagal Terbang di Jeddah, Jamaah Umrah Indonesia Dapat Pendampingan Kemenhaj
Aktual
Kemenhaj Beri Relaksasi Pelunasan Bipih bagi Jamaah Haji Terdampak Bencana Sumatera
Kemenhaj Beri Relaksasi Pelunasan Bipih bagi Jamaah Haji Terdampak Bencana Sumatera
Aktual
MUI Kaji Surat Pengunduran Diri Ma’ruf Amin dari Ketua Wantim
MUI Kaji Surat Pengunduran Diri Ma’ruf Amin dari Ketua Wantim
Aktual
Doa Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhann Lengkap dengan Artinya
Doa Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhann Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Shalat Tahajud Tanpa Tidur, Bolehkah? Simak Penjelasannya
Shalat Tahajud Tanpa Tidur, Bolehkah? Simak Penjelasannya
Doa dan Niat
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026, Berapa Hari Lagi?
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026, Berapa Hari Lagi?
Doa dan Niat
Benarkah Waktu Maghrib Setan Mulai Menyebar? Ini Penjelasan Islam
Benarkah Waktu Maghrib Setan Mulai Menyebar? Ini Penjelasan Islam
Aktual
Insiden di Masjidil Haram, Petugas Keamanan Terluka Saat Gagalkan Upaya Melompat
Insiden di Masjidil Haram, Petugas Keamanan Terluka Saat Gagalkan Upaya Melompat
Aktual
Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Doa dan Niat
Menag Nasaruddin Umar Ajak Akhir Tahun Diisi Refleksi Spiritual dan Penguatan Kebangsaan
Menag Nasaruddin Umar Ajak Akhir Tahun Diisi Refleksi Spiritual dan Penguatan Kebangsaan
Aktual
Masjidil Haram Sediakan Layanan Tahalul Gratis di Pelataran
Masjidil Haram Sediakan Layanan Tahalul Gratis di Pelataran
Aktual
Masjid Megah di Bogor Dibangun Singkat, Hanya 8 Bulan dan Siap Dipakai
Masjid Megah di Bogor Dibangun Singkat, Hanya 8 Bulan dan Siap Dipakai
Aktual
Ribuan Warga Aceh Doa Bersama Kenang Tsunami dan Banjir, UAS Singgung Kerusakan Lingkungan
Ribuan Warga Aceh Doa Bersama Kenang Tsunami dan Banjir, UAS Singgung Kerusakan Lingkungan
Aktual
Dana Kotak Amal Jumat di Perlis Malaysia Disalurkan untuk Aceh
Dana Kotak Amal Jumat di Perlis Malaysia Disalurkan untuk Aceh
Aktual
Amalan Peredam Murka Allah SWT Sehingga Azab Tidak Ditimpakan kepada Manusia
Amalan Peredam Murka Allah SWT Sehingga Azab Tidak Ditimpakan kepada Manusia
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com