Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhaj Arab Saudi Imbau Jemaah Tak Tiduran di Masjid, Ini Alasannya

Kompas.com, 12 Desember 2025, 22:06 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengimbau para jemaah haji agar tidak berbaring atau tidur di area masjid, terutama di koridor, jalur pejalan kaki, dan halaman.

Imbauan ini disampaikan melalui akun resmi X (Twitter) @MoHU_En sebagai bagian dari upaya menjaga kenyamanan dan kelancaran mobilitas jemaah selama musim haji.

Dalam pengumuman tersebut, kementerian membuka pesan dengan sapaan “Guest of Allah…” sebelum menyampaikan peringatan agar jemaah menghindari tidur atau berbaring di area yang menjadi jalur pergerakan.

Baca juga: Bandara Taif Jadi Alternatif Haji, Masa Tinggal Bisa Dipangkas Jadi 35 Hari

Kementerian menjelaskan, tindakan tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah serius, antara lain:

  • Menghambat kedatangan tim respons darurat, yang membutuhkan jalur bersih untuk bergerak cepat.
  • Menyebabkan kemacetan dan mengganggu arus pergerakan jemaah, terutama pada jam-jam padat.
  • Membahayakan jemaah lain yang sedang beribadah atau melaksanakan rangkaian ritual.

Imbauan ini menjadi salah satu bentuk pengaturan crowd management yang terus diperketat demi memberikan pengalaman ibadah yang aman dan nyaman bagi seluruh tamu Allah.

Pemerintah Arab Saudi secara berkala mengeluarkan pedoman serupa untuk mencegah risiko insiden dan memastikan setiap jemaah dapat menjalankan ibadah dengan tertib.

Arab Saudi Perketat Syarat Medis Haji 2026

Langkah pengaturan mobilitas tersebut melengkapi kebijakan terbaru Pemerintah Arab Saudi yang memperbarui syarat medis untuk musim Haji 2026 (1447 Hijriah).

Regulasi ini berlaku bagi seluruh jemaah dan petugas yang akan memasuki wilayah Kerajaan.

Vaksinasi Jadi Syarat Utama Keberangkatan

Dilansir dari Islamic Information, setiap calon jemaah wajib menunjukkan sertifikat vaksin resmi untuk:

  • Covid-19
  • Meningitis meningokokus (ACWY)
  • Polio
  • Demam kuning

Vaksin Covid-19 harus berasal dari produsen yang disetujui pemerintah Arab Saudi, dengan dosis terakhir diberikan antara tahun 2021–2025. Pemberian vaksin minimal dilakukan dua minggu sebelum keberangkatan.

Baca juga: Batas Akhir Pelunasan Biaya Haji 2026 Tahap 1, Cek Jadwalnya!

Untuk vaksin meningokokus, sertifikat dinyatakan sah bila vaksin diberikan dalam lima tahun terakhir dan disuntikkan paling lambat 10 hari sebelum kedatangan di Arab Saudi.

Jemaah dari negara yang berada di bawah pengawasan polio wajib menerima vaksin IPV atau OPV minimal empat minggu sebelum keberangkatan, disertai Sertifikat Internasional Vaksinasi.

Sementara itu, vaksin demam kuning diwajibkan bagi pelancong berusia 9 bulan ke atas, tanpa kecuali.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kapan Puasa Rajab 1447 H? Ini Jadwal Resmi Versi Kemenag, Muhammadiyah, dan NU
Kapan Puasa Rajab 1447 H? Ini Jadwal Resmi Versi Kemenag, Muhammadiyah, dan NU
Aktual
Daftar Mukjizat Nabi Musa AS dari Tongkat Menjadi Ular hingga Laut Terbelah
Daftar Mukjizat Nabi Musa AS dari Tongkat Menjadi Ular hingga Laut Terbelah
Doa dan Niat
Hukum Donor Kornea Mata dalam Islam, Ini Ketentuan Menurut Fatwa MUI
Hukum Donor Kornea Mata dalam Islam, Ini Ketentuan Menurut Fatwa MUI
Aktual
Mengapa Rasulullah SAW Rutin Berpuasa Senin Kamis? Ini Keutamaan dan Tata Caranya
Mengapa Rasulullah SAW Rutin Berpuasa Senin Kamis? Ini Keutamaan dan Tata Caranya
Doa dan Niat
Doa Ketika Melihat Meteor Jatuh Lengkap dengan Artinya
Doa Ketika Melihat Meteor Jatuh Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Rahasia Berdoa Agar Semua Hajat dan Keinginan Dikabulkan
Rahasia Berdoa Agar Semua Hajat dan Keinginan Dikabulkan
Doa dan Niat
Hitung Mundur Ramadhan 2026: Tersisa 66 Hari Lagi Menuju Awal Puasa
Hitung Mundur Ramadhan 2026: Tersisa 66 Hari Lagi Menuju Awal Puasa
Aktual
PBNU Minta Gus Yahya Tempuh Majelis Tahkim Terkait Hasil Pleno Syuriyah
PBNU Minta Gus Yahya Tempuh Majelis Tahkim Terkait Hasil Pleno Syuriyah
Aktual
Doa Menghilangkan Kesusahan: Amalan Penentram Hati Saat Hidup Terasa Berat
Doa Menghilangkan Kesusahan: Amalan Penentram Hati Saat Hidup Terasa Berat
Doa dan Niat
7 Kewajiban Haji, Mulai dari Ihram di Miqat hingga Tawaf Wada
7 Kewajiban Haji, Mulai dari Ihram di Miqat hingga Tawaf Wada
Aktual
Kemenag Lelang Helm Band Wali untuk Donasi Korban Bencana Sumatera
Kemenag Lelang Helm Band Wali untuk Donasi Korban Bencana Sumatera
Aktual
Aturan Masa Iddah Janda dalam Islam: Kapan Boleh Menikah Kembali?
Aturan Masa Iddah Janda dalam Islam: Kapan Boleh Menikah Kembali?
Aktual
Banser Bersihkan Gereja di Sibolga usai Bencana agar Umat Kristiani Nyaman Rayakan Natal
Banser Bersihkan Gereja di Sibolga usai Bencana agar Umat Kristiani Nyaman Rayakan Natal
Aktual
Mimika Raih Penghargaan Toleransi, Bupati: Keberagaman Kekuatan Mimika
Mimika Raih Penghargaan Toleransi, Bupati: Keberagaman Kekuatan Mimika
Aktual
Hari Pertama Kerja, Pj Ketum PBNU KH Zulfa Klaim NU Sudah Normal
Hari Pertama Kerja, Pj Ketum PBNU KH Zulfa Klaim NU Sudah Normal
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com