KOMPAS.com-Sholat syuruq adalah sholat sunnah dua rakaat setelah matahari terbit, dengan keutamaan pahala besar hingga setara haji dan umrah.
Sholat Syuruq merupakan salah satu sholat sunnah yang dianjurkan umat Islam.
Sholat ini dilaksanakan setelah terbit matahari dan memiliki banyak keutamaan, termasuk pahala yang besar bagi yang mengamalkannya.
Baca juga: Apa Itu Sholat Khusuf? Panduan Lengkap Sholat Saat Gerhana Bulan
Secara bahasa, kata isyraq berasal dari kata syarq yang berarti timur, terbit, atau menerangi.
Sholat sunnah ini disebut Syuruq karena waktu pelaksanaannya berkaitan dengan terbitnya matahari.
Beberapa ulama menyebut sholat Syuruq juga dengan istilah sholat Isyraq atau Thulu’.
Dalam praktiknya, sholat Syuruq dianggap bagian dari sholat Dhuha karena waktunya berada di awal waktu sholat Dhuha.
Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan sholat Syuruq adalah sekitar 10 sampai 20 menit setelah matahari terbit.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang melarang sholat tepat saat matahari terbit, terbenam, dan ketika berada di tengah langit.
Dengan demikian, waktu yang dianjurkan adalah setelah matahari meninggi setinggi satu tombak, atau sekitar 12–15 menit setelah terbit.
Baca juga: Tata Cara Sholat Taubat: Bacaan Niat, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya
Tidak ada dalil Al-Qur’an yang secara spesifik menyebut sholat Syuruq.
Namun, terdapat ayat-ayat yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan sholat pada waktu tertentu, termasuk waktu pagi.
Hadits-hadits Rasulullah SAW menjadi dasar utama keutamaan sholat Syuruq.
Salah satunya hadits riwayat Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat Subuh berjamaah, lalu ia duduk berdzikir sampai matahari terbit, kemudian mengerjakan sholat dua rakaat, maka ia akan mendapatkan pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.”
Hadits lain diriwayatkan dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan sholat Subuh berjamaah, lalu ia tetap berada di masjid hingga melaksanakan sholat sunnah Dhuha, maka pahalanya seperti pahala orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah secara sempurna.”
Selain itu, Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW biasa melaksanakan sholat Syuruq di masjid setelah terbit matahari.
Pendapat ulama berbeda terkait tempat pelaksanaan sholat Syuruq.
Imam Abu Hanifah berpendapat sholat ini boleh dilakukan di rumah maupun di masjid.
Imam Malik menyatakan lebih utama dilakukan di masjid.
Imam Syafi’i justru menilai lebih baik dilakukan di rumah.
Sedangkan Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat sholat ini bisa dilakukan di rumah atau di masjid.
Secara umum, apabila seseorang berniat melaksanakan sholat Syuruq di masjid, namun terpaksa melaksanakannya di rumah karena alasan tertentu, maka hal itu diperbolehkan.
Baca juga: Doa Sholat Dhuha Arab, Latin, dan Artinya Lengkap Beserta Keutamaannya
Dilansir dari NU Online, tata cara sholat Syuruq sama dengan sholat sunnah pada umumnya.
Setelah selesai, dianjurkan berdoa dengan doa-doa umum dalam sunnah, seperti memohon keberkahan, perlindungan, dan ampunan kepada Allah SWT.
Sholat Syuruq memiliki banyak keutamaan yang menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakannya.
Sholat sunnah ini menjadi sarana mengisi waktu pagi dengan kebaikan dan ibadah.
Selain itu, melaksanakan sholat Syuruq secara konsisten membuat hari lebih bermakna, terarah, serta memberikan kekuatan spiritual bagi seorang muslim.
Sholat Syuruq juga menunjukkan bentuk penghormatan kepada waktu-waktu yang Allah muliakan.
Dengan demikian, sholat sunnah Syuruq layak dijadikan kebiasaan harian sebagai wujud ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini